Ramai di Dunia IT, Sebenarnya Apa Itu DevOps?

DevOps bukanlah sebuah alat, aplikasi, maupun hardware. Dalam penjelasannya, DevOps merupakan prinsip dalam dunia teknologi. Terkenal secara umum bahwa DevOps merupakan kata gabungan dari Development / Developer (pengembangan sistem) dan Operation / Operator (operasional perangkat lunak). 


Adopsi DevOps dianggap sebuah jalan untuk menangani kesenjangan kedua kubu antara tim pengembang dan operasional. DevOps akan meningkatkan kolaborasi mulai perencanaan (plan) sampai pada aplikasi atau fitur sampai digunakan oleh pengguna. Ketika mereka saling terhubung, maka kedua belah pihak akan saling bekerja sama tanpa adanya kesenjangan dalam praktik. Seperti: tim operasional akan mengetahui permasalahan seperti error yang sedang terjadi.


Wujud DevOps menggunakan lambang tak terhingga (infinity) untuk menekankan integrasi antara kedua tim. Masing-masing memiliki makna:


  1. Continuous Development (Plan and Code)

Pertama-tama, hal yang paling penting adalah harus memiliki rencana dalam mengembangkan sebuah perangkat. Perencanaan yang matang akan dibarengi dengan bagaimana membuat proyek sistem tersebut, yang diakhiri dengan pengambilan keputusan dilanjutkan atau tidak.


  1. Continuous Testing (Build and Test)

Rancang bangun telah disusun dan siap memasuki uji kelayakan melalui tes. Dalam pengujian, alat Continuous Integration seperti Gitlab dan Jenkins bisa menjadi solusi yang tepat. 


  1. Continuous Integration

Kata integrasi merupakan hal yang paling krusial. Karena dengan kolaborasi antara kedua tim yakni pengembang dan operasional maka secepat mungkin harus mendeteksi apabila terjadi eror untuk segera diperbaiki. Alat  source code repository mungkin akan membantu.


  1. Continuous Deployment (Deploy and Operate)

Tahapan yang selanjutnya yakni penyebaran untuk siap produksi supaya layak untuk dipakai oleh para pengguna.


  1. Continuous Monitoring (Monitor)

Dalam prosesnya, maka aplikasi akan terus dilakukan pengawasan. Apabila terdapat keluhan maka bisa dijadikan evaluasi sistem berikutnya.


Praktik ini, akhirnya dianggap berhasil dalam meningkatkan mutu layanan. Perusahaan berlomba-lomba mengadopsi DevOps, kita ambil contoh seperti: Netflix, Amazon, Walmart, dan kini juga perusahaan di Indonesia menggunakan jasa DevOps seperti: Blibli, Digital Banking BRI, Gojek, dan masih banyak perusahaan yang membutuhkan jasa tersebut.



Lalu kira-kira apa saja manfaat DevOps?
  1. Produktivitas kinerja semakin membaik karena menurunkan tingkat stress karyawan
  2. Meminimalisir kesalahan atau kegagalan suatu produk
  3. Mempercepat pemulihan saat terjadi eror
  4. Hemat waktu, sehingga bisa cepat untuk pemasaran
  5. Operasional semakin efisien
  6. Kualitas produk perangkat lunak tetap bisa dijamin akan menjadi lebih baik

Alat bantu (Tools) yang digunakan DevOps sangat beragam, seperti:
  1. Source Code Management
  2. Build Server
  3. Virtual Infrastructure
  4. Configuration Management
  5. Test Automation

Bagaimana? Kalian tertarik bekerja sebagai DevOps Engineer?

Tenang, banyak perusahaan yang sudah membutuhkan pekerjaan ini. Skill yang harus dikuasai adalah: Phyton, Linux, Jenkins, dan lainnya. Terlebih lagi prospek ini dinilai akan terus berkembang di masa kini hingga mendatang.

Bagikan konten ini :