Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan kunci awal berhasilnya sebuah perusahaan. Keberhasilan sebuah perusahaan meraih visi dan misinya tergantung bagaimana cara orang-orang didalamnya mengatur dan mengelolanya. Orang-orang tersebut pastinya harus mengetahui ilmu manajemen yang sangat mumpuni. Akan tetapi di zaman revolusi industri 4.0 yang mengutamakan kecepatan dan keakuratan informasi ini, ilmu dasar manajemen saja tidak cukup. Maka dengan itu mau tidak mau sebuah perusahaan harus memulai sebuah inovasi dalam pengelolaannya. Karena jika perusahaan yang tidak ingin berbenah dalam menghadapi revolusi ini akan kalah saing dari para kompetitornya. Tapi kira-kira apakah SIM itu?
Inovasi manajemen yang sangat penting dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah dengan memulai membangun sebuah SIM. Perlu diketahui bahwa walaupun pengerjaan administrasi, transaksi dan laporan keuangan sebuah perusahaan sudah menggunakan komputerisasi dalam input dan output-nya, itu tidaklah cukup. Karena data yang dihasilkan masih berada terpisah dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain. Sehingga para karyawan harus mengumpulkan data-data tersebut terlebih dahulu untuk diolah kembali. Selain tidak efektif, banyak waktu yang terbuang juga. Hal ini tentu menyebabkan alur proses bisnis perusahaan tidak bisa langsung menuju hasil akhir, karena aplikasi dari divisi-divisi di perusahaan tersebut belum terintegrasi satu sama lain.
Dengan SIM semua data dari beberapa divisi perusahaan akan dapat diolah, dianalisis, dan langsung dapat dilaporkan sebagai output yang dapat sebagai bahan pertimbangan manajemen untuk segera mengambil keputusan bisnis. Sistem ini juga sebagai penunjang operasional, produktivitas perusahaan. Sehingga perusahaan secara tidak langsung berinvestasi bahkan juga diuntungkan dari adanya sistem informasi manajemen ini. Selain itu manajemen perusahaan ataupun pihak luar juga bisa mengakses langsung secara real-time hasil kerja tanpa harus susah payah membuka dokumen yang berlembar-lembar.
Salah satu SIM yang harus dimiliki pada perusahaan pelayanan dan jasa adalah Transactional Information System (TPS), yang memungkinkan transaksi bisnis dari mulai penjualan, pengeluaran dan ketersediaan barang. Dimana data-data yang dibutuhkan akan diinput, kemudian SIM otomatis mengolah data yang sudah dimasukkan dari masing-masing divisi, proses ini meninggalkan cara lama yang menggunakan pencatatan transaksi di kertas.
Nantinya data yang sudah terinput akan diolah oleh SIM dan menghasilkan rekap hasil transaksi penjualan, pengeluaran, sisa barang di gudang, sekaligus laporan keuangan secara real-time. Dengan laporan secara langsung tersebut bisa memungkinkan manajemen untuk melakukan evaluasi secara langsung apabila planning bisnis yang dijalankan tidak mencapai hasil yang diinginkan oleh perusahaan.
Terintegrasi inilah juga membuat minimnya kesalahan dan kekeliruan karena semua berjalan dengan menggunakan SIM. Sehingga mengurangi adanya human error, keakuratan data juga bisa dipertanggungjawabkan, mengurangi tenaga administrasi, dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan jasa dari perusahaan, sehingga perusahaan akan berkembang dan terhindar dari kerugian.